28 September 2016

Lini Tengah, Sumber Masalah Juventus


Gelontoran empat gol tanpa balas di stadium Maksimir seakan menjadi sinyal bahwa Juventus telah kembali ke performa terbaik mereka. Setelah tampil membosankan dan hanya meraih kemenangan 1-0 atas Palermo lewat gol defleksi Dani Alves, Gianluigi Buffon dkk. tampil apik saat menenggelamkan Dinamo Zagreb di depan pendukung mereka sendiri.

Meskipun begitu Juventus tidak boleh berpuas diri, karena statistik mereka musim ini menunjukkan meskipun sanggup menang meyakinkan pada satu match, La Vecchia Signora dapat berubah 180 derajat dan tampil tidak meyakinkan pada match berikutnya. Kekalahan 1-2 dari Internazionale Milan dan hanya menang 1-0 atas Palermo menjadi bukti nyata bahwa skuat Max Allegri belum bisa tampil konsisten.

Memang bila dibandingkan dengan start musim lalu, musim ini Juventus menjalani start yang jauh lebih baik dengan menempati peringkat pertama di Serie-A dan babak grup Liga Champions. Sayangnya, meskipun mayoritas berakhir dengan tiga poin, performa jawara Italia musim lalu kerap tidak mencerminkan hasil akhir pertandingan.


Lini tengah menjadi bagian yang paling disorot dalam buruknya performa Juventus dilapangan. Kehilangan Paul Pogba dan kegagalan mendapatkan Axel Witsel (Zenith) atau Blaise Matuidi (PSG) pada detik akhir bursa transfer membuat Juventus harus memulai musim dengan lini tengah yang hanya diisi Miralem Pjanić sebagai pemain anyar.

Pjanić terlihat kurang meyakinkan apabila ditaruh di depan pemain belakang dan inkosistensi permainan yang ditunjukkan Mario Lemina dan Kwadwo Asamoah menjadikan Juventus sulit tampil konsisten pada musim ini. Ambil contoh Asamoah, setelah tampil apik pada match pembuka, performanya perlahan menurun pada laga-laga berikutnya dan malah berakhir sebagai kambing hitam kekalahan Juventus atas Internazionale Milan pada derby D'Italia.

Cidera panjang yang menimpa Claudio Marchisio dan Rolando Mandragora membuat Allegri harus dapat memaksimalkan lini tengahnya agar mampu tampil lebih konsisten. Akibat seringnya mengalami kekalahan di lini tengah, berujung pada sulitnya striker Juventus dalam mendobrak pertahanan musuh. Bukti nyatanya adalah top skorer Juventus musim lalu, Paulo Dybala baru dapat mencatatkan gol perdananya musim ini saat laga melawan Dinamo Zagreb.


Bukan hanya Dybala, partner-nya di lini depan, baik itu Higuain maupun Mandzukic juga kerap terisolasi sendirian akibat pemuda Argentina harus turun jauh ke lini tengah untuk membantu lini tengah. Jauhnya jarak antara Dybala dengan partner-nya di lini depan membuat serangan Juventus kerap berakhir dengan kegagalan.

Sisi positif dari sejauh ini adalah, seluruh pemain baru tampil sesuai harapan. Mungkin hanya Juan Cuadrado yang dirasa belum menunjukkan performa apiknya musim lalu dan Marko Pjaca yang lebih banyak memulai laga dari bangku cadangan. Namun apabila melihat perlakuan Allegri pada Dybala musim lalu, hal yang terjadi pada Pjaca dapat dimaklumi.

Lain dari itu, Gonzalo Higuain membuktikan bahwa ia dapat diandalkan sebagai goal-getter raksasa Turin, Dani Alves yang memberikan alternatif serangan tambahan dari sisi kanan, Mehdi Benatia yang menjadi alternatif yang bagus apabila salah satu dari trio BBC urung tampil dan Miralem Pjanić yang tampil brillian apabila diletakkan dibelakang dua striker.

Kemungkinan dengan kembalinya Marchisio dari cidera nanti masalah inkosistensi di lini tengah Juventus dapat teratasi. Lebih baik lagi mungkin bila manajemen Juve memutuskan untuk mendatangkan midfielder berkualitas lainnya pada bursa transfer musim dingin yang juga dapat digunakan di Liga Champions (Witsel, maybe?).

Untuk sekarang, sepertinya para juventini akan berharap-harap cemas saat menonton pertandingan Juventus apabila masalah inkosistensi lini tengah ini masih belum terselesaikan.

Lemina dan Asamoah perlu menyelesaikan masalah inkonsistensi mereka apabila tidak ingin tergeser saat Marchisio kembali dari cidera maupun Juventus mendatangkan gelandang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...